السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
ِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Sahabat saudaraku fillah yang insya Allah di Rahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Shalat Qiyamul Lail adalah pondasi yang lebih kokoh, untuk menancapkan tiang-tiang kesabaran sebagai penyangga beban musibah.
Ibadah malam ini adalah ibadah khas para mukhlisin, orang-orang ikhlas yang dengan senang hati memisahkan rekatan tubuh bangkit merindukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, seakan khawatir melewatkan pertemuan dengan-Nya. “Qiyamul Lail”adalah sekolah yang berhasil meluluskan para pembesar para shalafus shalihin.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfiman: “Bila disebut Nama Allah gemetar-lah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah Iman mereka (karenanya)”. (QS. Al-Anfal : 2). Mereka melanggengkan qiyamul lail bak pedang terhunus dalam menjalani hidup di tengah-tengah masyarakat, karena memiliki mimpi, kebenaran dan kesabaran. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfiman : “Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan”. (QS. Al-Muzammil : 6).
Saat sehat dan sakit dirikan-lah qiyamul lail, saat terjerat masalah dirikanlah qiyamul lail, saat butuh bantuan, takut atau tengah tertimpa musibah, bangkitlah untuk qiyamul lail. Ketika malam bersih, dan manusia semua terlelap tidur dengan buaian mimpi, tubuh bumi terselimuti ketenangan, pada detik-detik itu kita akan merasakan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengisi kehampaan hati kita dengan cahaya-Nya. Kala kita ketuk pintu tahajjud dengan do'a iftitah, secercah Nur akan membuka dan menyambut dengan kebinaran, membersihkan hati kita dari noda-noda dunia, dari beban-beban masalah dan dosa. Alam putih nan sempurna akan terpampang di depan kita, samakah dengan dunia..? Tentu tidak, amat beda, masuk-lah, nikmati betapa indahnya alam Rabbani, ada gemercik kerinduan berpadu kegelisahan hati, ada bunga-bunga cinta dan kasih,
ada linangan air mata di pipi, dan mengalir kalimat-kalimat suci membasahi lisan. Sahabat Saudara-ku fillah.. Nikmatiilah qiyamul lail jangan relakan nikmat agung itu terlepas begitu saja terlewatkan tiap malam. Mohonkan hajat kita pada-Nya, berlututlah pada keagungan hariban-Nya, serukan “Ya Rabb..Ya Rabb..” Selesai dari tahajjud jangan lupa untuk meminta Ampunan dan Tawakkalkan pada-Nya apa yang akan terjadi sepanjang hari nanti. Tidak ada sakit bila kita mau hidup bersama qiyamul lail, tidak akan ada derita, dosa, dan tidak ada maksiat-maksiat selama qiyamul lail tetap ditunaikan.
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : “Hendaklah kalian mendirikan qiyamul lail,karena dia adalah amalan orang-orang shaleh sebelum kalian, jalan untuk mendekatkan pada Rabb kalian, Penghapus dosa-dosa, pencegah maksiat, dan penolak masuknya penyakit ke badan”. (HR. Ath-Tirmidzi). Qiyamul lail adalah pasar Rabbani, dibuka dan diakhiri setiap malam. Yang beruntung adalah yang mau membeberkan dagangannya, dan tidak kembali dalam keadaan rugi. Para Shalihin tidak pernah melewatkan pasar itu, mereka adalah pedagang-pedagang ulung, mereka hiasi dagangan dengan untaian Istighfar, takbir, tasbih, dan tahmid, baru kemudian menyelipkan do'a-do'a di dalamnya. Ini adalah kesempatan baik, kita pasti untung karena pembelinya adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.’ Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : Diriwayatkan dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Abi Hurairah Rhadiyallahu Anhu’ bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam berkata: “Allah turun ke langit bumi setiap malam saat terlewatkan sepertiga malam pertama. DIA berkata: “AKU adalah Raja, AKU adalah Raja, adakah yang akan berdo'a pada-KU hingga AKU berikan.? Adakah yang akan beristighfar pada-KU hingga AKU berikan ampunkan..? DIA terus mengatakan-Nya hingga fajar bersinar” (HR. Shahih Bukhari dan Muslim). Berusaha sabar dan bangun untuk menunaikannya di akhir malam, dilanjutkan dengan beristighfar, mohon keselamatan pada-Nya, perlindungan, kebahagiaan di dunia dan akhirat, dan mintalah sebagai ahli Syurga, kemudian ungkapkan apa yang menjadi hajat kita, karena sungguh kita sangat dekat dengan-Nya pada detik-detik tersebut. Dengan dibarengi niat yang ikhlas, hati bersih dan khusyu’ menjalaninya, Allah Subhanahu wa Ta’ala ‘akan mengabulkan semua permintaan kita. “Jarak paling dekat antara Khaliq dengan hamba adalah ditengah malam, jika kita mampu mengingat-Nya pada waktu tersebut. Berusaha meneladani shalafus shalihin, seperti Abdullah bin Umar Rhadiyallahu Anhu, ketika anjuran Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, untuk qiyamul lail sampai pada telinganya, “Sebaik-baik manusia adalah saat ia shalat malam hari”. Setelah mendengar anjuran tersebut Abdullah tidak tidur malam melainkan hanya sebentar”.(Muttafaq Alaih).
Lebih utama lagi ketika usai shalat qiyamul lail sambil membuka mushaf Al-Quran, jika belum sempat menghafalnya, yang penting tidak tertinggal oleh amalan Agung itu, oleh cahaya, keberkahan, kehormatan, dan kemuliaan. Kemulian seorang mukmin terletak pada qiyamul lail, dan kehormatanya terletak pada hanya menggantungkan harapan nya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala”. Sahabat saudaraku filla, yang insya Allah di Rahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demikian semoga manfaat buat kita semua. Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan . ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya.. Aamiin Allahum Aamiin. Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
ِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Sahabat saudaraku fillah yang insya Allah di Rahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Shalat Qiyamul Lail adalah pondasi yang lebih kokoh, untuk menancapkan tiang-tiang kesabaran sebagai penyangga beban musibah.
Ibadah malam ini adalah ibadah khas para mukhlisin, orang-orang ikhlas yang dengan senang hati memisahkan rekatan tubuh bangkit merindukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, seakan khawatir melewatkan pertemuan dengan-Nya. “Qiyamul Lail”adalah sekolah yang berhasil meluluskan para pembesar para shalafus shalihin.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfiman: “Bila disebut Nama Allah gemetar-lah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah Iman mereka (karenanya)”. (QS. Al-Anfal : 2). Mereka melanggengkan qiyamul lail bak pedang terhunus dalam menjalani hidup di tengah-tengah masyarakat, karena memiliki mimpi, kebenaran dan kesabaran. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfiman : “Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan”. (QS. Al-Muzammil : 6).
Saat sehat dan sakit dirikan-lah qiyamul lail, saat terjerat masalah dirikanlah qiyamul lail, saat butuh bantuan, takut atau tengah tertimpa musibah, bangkitlah untuk qiyamul lail. Ketika malam bersih, dan manusia semua terlelap tidur dengan buaian mimpi, tubuh bumi terselimuti ketenangan, pada detik-detik itu kita akan merasakan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengisi kehampaan hati kita dengan cahaya-Nya. Kala kita ketuk pintu tahajjud dengan do'a iftitah, secercah Nur akan membuka dan menyambut dengan kebinaran, membersihkan hati kita dari noda-noda dunia, dari beban-beban masalah dan dosa. Alam putih nan sempurna akan terpampang di depan kita, samakah dengan dunia..? Tentu tidak, amat beda, masuk-lah, nikmati betapa indahnya alam Rabbani, ada gemercik kerinduan berpadu kegelisahan hati, ada bunga-bunga cinta dan kasih,
ada linangan air mata di pipi, dan mengalir kalimat-kalimat suci membasahi lisan. Sahabat Saudara-ku fillah.. Nikmatiilah qiyamul lail jangan relakan nikmat agung itu terlepas begitu saja terlewatkan tiap malam. Mohonkan hajat kita pada-Nya, berlututlah pada keagungan hariban-Nya, serukan “Ya Rabb..Ya Rabb..” Selesai dari tahajjud jangan lupa untuk meminta Ampunan dan Tawakkalkan pada-Nya apa yang akan terjadi sepanjang hari nanti. Tidak ada sakit bila kita mau hidup bersama qiyamul lail, tidak akan ada derita, dosa, dan tidak ada maksiat-maksiat selama qiyamul lail tetap ditunaikan.
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : “Hendaklah kalian mendirikan qiyamul lail,karena dia adalah amalan orang-orang shaleh sebelum kalian, jalan untuk mendekatkan pada Rabb kalian, Penghapus dosa-dosa, pencegah maksiat, dan penolak masuknya penyakit ke badan”. (HR. Ath-Tirmidzi). Qiyamul lail adalah pasar Rabbani, dibuka dan diakhiri setiap malam. Yang beruntung adalah yang mau membeberkan dagangannya, dan tidak kembali dalam keadaan rugi. Para Shalihin tidak pernah melewatkan pasar itu, mereka adalah pedagang-pedagang ulung, mereka hiasi dagangan dengan untaian Istighfar, takbir, tasbih, dan tahmid, baru kemudian menyelipkan do'a-do'a di dalamnya. Ini adalah kesempatan baik, kita pasti untung karena pembelinya adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.’ Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : Diriwayatkan dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Abi Hurairah Rhadiyallahu Anhu’ bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam berkata: “Allah turun ke langit bumi setiap malam saat terlewatkan sepertiga malam pertama. DIA berkata: “AKU adalah Raja, AKU adalah Raja, adakah yang akan berdo'a pada-KU hingga AKU berikan.? Adakah yang akan beristighfar pada-KU hingga AKU berikan ampunkan..? DIA terus mengatakan-Nya hingga fajar bersinar” (HR. Shahih Bukhari dan Muslim). Berusaha sabar dan bangun untuk menunaikannya di akhir malam, dilanjutkan dengan beristighfar, mohon keselamatan pada-Nya, perlindungan, kebahagiaan di dunia dan akhirat, dan mintalah sebagai ahli Syurga, kemudian ungkapkan apa yang menjadi hajat kita, karena sungguh kita sangat dekat dengan-Nya pada detik-detik tersebut. Dengan dibarengi niat yang ikhlas, hati bersih dan khusyu’ menjalaninya, Allah Subhanahu wa Ta’ala ‘akan mengabulkan semua permintaan kita. “Jarak paling dekat antara Khaliq dengan hamba adalah ditengah malam, jika kita mampu mengingat-Nya pada waktu tersebut. Berusaha meneladani shalafus shalihin, seperti Abdullah bin Umar Rhadiyallahu Anhu, ketika anjuran Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, untuk qiyamul lail sampai pada telinganya, “Sebaik-baik manusia adalah saat ia shalat malam hari”. Setelah mendengar anjuran tersebut Abdullah tidak tidur malam melainkan hanya sebentar”.(Muttafaq Alaih).
Lebih utama lagi ketika usai shalat qiyamul lail sambil membuka mushaf Al-Quran, jika belum sempat menghafalnya, yang penting tidak tertinggal oleh amalan Agung itu, oleh cahaya, keberkahan, kehormatan, dan kemuliaan. Kemulian seorang mukmin terletak pada qiyamul lail, dan kehormatanya terletak pada hanya menggantungkan harapan nya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala”. Sahabat saudaraku filla, yang insya Allah di Rahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demikian semoga manfaat buat kita semua. Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan . ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya.. Aamiin Allahum Aamiin. Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
0 Response to "FADILLAH SHALAT QIYAMUL LAIL"
Post a Comment
Assalammua'laikum...
Bagi Sahabat yang Memiliki Pertanyaan,Ingin Share Ilmu,ataupun Ingin meminta Artikel dan di Posting di Blog Kami ini,silahkan Sahabat Tulis Permintaan Sahabat tersebut di Komentar di Bawah....
Kritik & Saran atas Tampilan Blog,ataupun tentang Artikel yang telah Sahabat baca juga bisa Disampaikan disini,jadi Mari Berkomentar....
(No Spam,No Porno,No SARA)