Assalammua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Serangan Israel ke kota Gaza, Palestina mendapat 'kutukan keras' dari sejumlah pemimpin dunia. Masyarakat dan tokoh dunia ramai-ramai mengutuk invansi militer negara zionis yahudi itu di Jalur Gaza. Sejumlah aktivis perdamaian di sejumlah kota besar dunia, seperti San Fransisco, Seoul, London sampai Jakarta melakukan aksi protes mengutuk serangan militer Israel terhadap penduduk sipil di Jalur Gaza Palestina.
Di Kota New York Ratusan demonstran menggelar aksi di depan Konsulat Israel. Dalam aksinya, para demonstran, yang kebanyakan keturunan Palestina dan umat Muslim itu membawa spanduk bertuliskan "hentikan perang Israel-Amerika terhadap Gaza." Tak cuma itu, para demonstran pun berorasi dengan begitu lantang lantang soal pembebasan Palestina.
PM Turki Kutuk Israel Sebagai Negara Teroris
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, Senin (19/11/2012), menggambarkan Israel sebagai negara teroris dalam penyerangannya di Jalur Gaza. Tindakan Israel mempertegas permusuhan Turki kepada bekas sekutu Ankara sejak hubungan antara keduanya berantakan pada 2010.
Erdogan mengungkapkan hal tersebut setelah hampir satu pekan serangan roket Palestina ke Israel dan serangan udara Israel ke Jalur Gaza. Satu rudal Israel menewaskan sedikitnya 11 warga sipil Palestina, termasuk empat anak kecil di Jalur Gaza pada Ahad kemarin.
"Mereka yang mengaitkan Islam dengan terorisme menutup mata mereka dalam menghadapi pembunuhan massal umat Muslim, memalingkan kepala mereka dari pembantaian anak-anak di Jalur Gaza," kata Erdogan dalam konferensi Dewan Islam Eropa-Asia di Istanbul, Turki. "Untuk alasan ini, saya mengatakan bahwa Israel adalah negara teroris, dan tindakannya adalah tindakan teroris," tambah Erdogan sebagaimana dikutip Reuters.
Pakistan: Israel Langgar Hukum International
Agresi Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza juga menuai kecaman dari Pakistan. Pakistan menilai tindakan zionis itu benar-benar telah melanggar hukum internasional.
''Pakistan mengecam keras serangan udara Israel di Gaza karena telah menewaskan warga sipil tak berdosa," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan seperti dikutip dari Press TV, Sabtu (17/11). Pemerintah Pakistan juga mendesak masyarakat internasional bersama-sama menghentikan agresi Israel tersebut.
Tunisia: Israel Seenak Jidatnya
Menteri Luar Negeri Tunisia, Rafik Abdesslem, mengunjungi Jalur Gaza, Palestina, Sabtu (17/11). Ia pun mengutuk serangan Israel dan mengecamnya sebagai sebuah pelanggaran hukum internasional.
Berjalan di antara puing reruntuhan, Abdesslem mengamati lokasi ledakan di Gaza. Ia pun menilik kantor Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyeh yang luluh lantak akibat serangan Israel semalam.
"Israel seharusnya memahami bahwa banyak hal yang berubah dan banyak air yang telah mengalir di Sungai Arab," ujarnya diantara reruntuhan gedung.
Abdesslem mengatakan, Israel seakan tak memahami hukum internasional. Negara Yahudi tersebut menyerang Gaza seenak jidat mereka. "Israel harus menyadari bahwa tangan mereka tidak lagi bebas, mereka tak memiliki kekebalan total, tidak diatas hukum internasional. Apa yang Israel lakukan ini tidak logis dan samak sekali tidak dapat diterima," kecamnya.
Afghanistan: Kami membela hak Rakyat palestina
Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada Sabtu mengutuk serangan-serangan udara Israel di Gaza dan menyerukan "segera menghentikan" kekerasan terhadap warga sipil, kata satu pernyataan kantornya.
"Presiden Hamid Karzai mengutuk keras serangan oleh Israel terhadap wilayah Palestina yang telah membunuh dan melukai sejumlah warga sipil yang tak bersalah," kata pernyataan itu.
"Melakukan kejahatan terhadap warga sipil tidak dapat dibenarkan pada sisi manapun dan di mana saja," kata Presiden sebagaimana dikutip.
Afghanistan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, dan mendukung perjuangan Palestina bagi pembentukan satu negara terpisah di masa lalu.
"Kami selalu membela hak rakyat Palestina untuk sebuah negara merdeka dan kami akan terus berdiri di belakang mereka di masa depan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Janan Mosazai kepada AFP.
Hugo Chavez: Serangan Israel ke Gaza Biadab!
Presiden Venezuela, Hugo Chavez mengecam keras agresi militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina.
"Agresi biadab terhadap Jalur Gaza telah dimulai. Sekali lagi, Israel membom Jalur Gaza," kata Chavez seperti dikutip dari Press TV, Jumat (16/9).
Chaves dan Venezuela salah satu pihak yang menetang berdirinya Israel. Bahkan tentangan itu dilakukan dalam tindakan nyata, dengan mengusir Duta Besar Israel untuk Venezuela, sebagai protes serangan Tel Aviv di Gaza pada 2009 lalu.
Presiden Mesir: Kami Dukung Palestina
Mursi dalam satu pertemuan untuk membahas operasi militer Israel di Jalur Gaza. Ia mengatakan Mesir tak bisa menerima setiap berlanjutnya serangan dan ancaman terhadap Jalur Gaza.
"Kami mendukung rakyat Palestina guna mencegah agresi ini terhadap Jalur Gaza," kata Mursi.
Moursi juga mengatakan, dirinya menyeru Presiden AS Barack Obama dan mengungkapkan keberatan Mesir atas operasi militer Israel.
"Saya menelepon Presiden AS Barack Obama dan membahas dengan dia cara mewujudkan perdamaian di wilayah itu," kata Presiden Mesir tersebut.
Pada Rabu, Moursi memutuskan untuk menarik Duta Besar Mesir untuk Israel, sementara Duta Besar Israel di Mesir pulang ke tanah-airnya dengan membawa surat dari Kementerian Luar Negeri Mesir untuk pemerintah Israel.
Presiden SBY Serukan Penghentian Aksi Kekerasan di Jalur Gaza
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono cemas atas perkembangan yang terjadi di Jalur Gaza. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D8 di Pakistan nanti, Presiden akan kembali menyerukan kepada dunia untuk menghentikan aksi kekerasan Israel terhadap bangsa Palestina.
Presiden SBY mengatakan hal ini pada dalam keterangan persnya di Bandara Halim PK, sesaat sebelum bertolak ke Kamboja, Sabtu (17/11) lalu.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia resmi mengeluarkan pernyataan soal pecahnya kembali konflik Isreal-Palestina ini. SBY menegaskan kembali bahwa Indonesia menyerukan agar segera menghentikan kekerasan. "Cegah terjadinya perang terbuka sebagaimana yang terjadi pada akhir tahun 2008 dan awal 2009 dulu," Presiden menegaskan.
"Saya cemas karena serangan-serangan udara Israel masih terus berlangsung sementara tembakan roket (Hamas) yang jaraknya makin jauh juga masih terjadi, sementara korban berjatuhan dan korban itu adalah penduduk sipil," SBY menambahkan.
Sumber:Islamedia
Allah akan menolomg hamba-hambanya
ReplyDeletesby sgala ikut"an gx ngrti awalny jga..hukum dalm negri jg blum bner..malh k luar negri..
ReplyDelete